Perjalanan Besar
adalah kegiatan di kelas 8 yang paling aku tunggu-tunggu. Waktu berjalan sangat cepat, sehingga tidak
terasa tinggal 3 minggu lagi kami akan berangkat. Agar siap saat perjalanan besar, kami harus
melakukan berbagai latihan, baik latihan fisik maupun latihan mental. Salah satu cara kami untuk menyiapkan fisik
adalah dengan mengadakan kegiatan perjalanan. Di semester 2 ini, kami ada 3
perjalanan kecil yang diadakan setiap 3 minggu sekali. Perjalanan kecil ketiga
adalah perjalanan terakhir untuk menyiapkan fisik kami. Blog kali ini akan menceritakan kisah kami,
kelompok Dolangan saat di perjalanan kecil ketiga beserta segala persiapannya. Perjalanan ketiga ini sudah merupakan
simulasi perjalanan besar, dimana kita sudah harus membawa barang-barang yang
nantinya akan kita bawa saat perjalanan besar.
Sebelum
melakukan persiapan perjalanan, kami kedatangan 2 tamu. Kedua tamu tersebut merupakan orang-orang
yang sudah pernah bertualang jauh seperti yang akan kami lakukan nanti saat
perjalanan besar. Siapa ya kira-kira
tamu tersebut? Ya mereka adalah teman-teman KPB dan Om Ahmad Yunus. Om Ahmad Yunus memberikan beberapa tips agar
catatan saat perjalanan bisa lengkap dan cara yang baik saat bertemu dengan
orang baru. Sedangkan teman-teman KPB
memberikan beberapa tips untuk packing agar lebih ringkas.
Hari-hari pun
terus berlalu. Tidak terasa tinggal
beberapa hari lagi kami akan berangkat perjalanan kecil ketiga. Pada tanggal 23 Februari 2018, aku mulai
memeriksa kembali barang-barang apa yang akan dibawa saat perjalanan nanti. Setelah aku yakin semua barang yang
dibutuhkan sudah masuk ke backpack aku menyiapkan barang lainnya yang nantinya
akan aku bawa di daybag. Baju yang aku
bawa untuk perjalanan besar tidak terlalu banyak, aku hanya membawa 6 baju
atasan, 1 celana panjang dan 1 celana tidur.
Barang lainnya yang aku bawa antara lain adalah peralatan mandi, senter,
obat-obatan dan selimut bali. Itu semua adalah barang yang akan aku bawa di backpack.
Tanggal 26
Februari 2018 tepatnya di hari Senin, kakak sudah mengingatkan kami untuk tidur
mlam yang cukup dan makan yang banyak agar saat perjalanan diesok hari kami
tidak mudah lelah. Hari ini juga kakak mengumumkan kelompok perjalanan
kami. Kelompok ini juga yang nantinya
akan digunakan saat perjalanan besar.
Kelompok pertama adalah aku, Bimo dan Chaca. Kelompok kedua adalah
Karmel Denzel, Timmy dan Hana. Sedangkan kelompok terakhir adalah Alika, Linus
dan Naia. Malam ini merupakan malam yang paling
menegangkan untukku. Malam ini aku
memeriksa kembali semua barang bawaanku, memastikan apakah ada yang tertinggal
atau tidak. Malam ini juga aku harus
menyelesaikan semua tantanganku yang belum selesai. Tantangan yang harus dikumpulkan besok
merupakan tantangan dengan jawaban yang cukup panjang sehingga memakan cukup
banyak waktu. Setelah mengerjakan cukup
lama akhirnya tantangan itu pun selesai.
Aku berhasil menyelesaikan tantangan tersebut pukul 21.00 dan setelah
beberes aku langsung bersiap tidur.
Kringgg!! Bunyi
alarm di sebelahku mengagetkanku. Kini
waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 subuh.
Ya perjalanan kali ini memang membutuhkan lebih banyak tenaga karena
kami diharuskan sampai di stasiun Kiara Condong pukul 06.00. Sedikit bermalas-malasan di tempat tidur
hampir membuatku kembali tenggelam dalam mimpi. Setelah aku bangun dari tempat
tidur aku langsung melakukan rutinitasku sehari-hari seperti mandi, membereskan
tempat tidur dan sarapan. Setelah
semuanya selesai, aku memeriksa kembali semua barang bawaanku kemudian bersiap
untuk berangkat. Entah kenapa di perjalanan kecil ketiga ini aku sangat takut
kelupaan membawa barang bawaan. Namun setelah orang tuaku menenangkan, aku
sedikit lebih tenang dan tidak sepanik sebelumnya.
Tiket Kiara Condong - Cicalengka |
Taksi yang
menjemputku pun datang. Setelah menunggu
kurang lebih 5 menit aku pun berangkat.
Aku berangkat dari rumah pukul 05.00 menuju ke stasiun Kiara
Condong. Kondisi jalan pada waktu itu
terhitung sepi. Jumlah kendaraan yang
lewat bisa dihitung jari. Suasana yang
gelap diterangi lampu-lampu bangunan membuat suasana kota Bandung menjadi lebih
indah. Sekitar 30 menit aku naik taksi
sampai akhirnya tiba di tujuan. Aku
sampai kurang lebih pukul 05.35. Setelah
membayar taksi, aku langsung masuk ke stasiun.
Disana masih sangat sepi tidak ada kakak bahkan teman-teman. Tidak lama kemudian Timmy dan Karmel datang disusul oleh teman-teman lainnya.
Setelah hampir semua teman-teman datang, aku, Karmel dan Alika dipanggil
kakak. Kami diberikan uang kemudian kami
disuruh untuk membeli tiket.
Setelah melihat
daftar keberangkatan kereta, kami segera datang ke loket tiket kemudian membeli
tiketnya. Kami membeli tiket jurusan
Kiara Condong-Cicalengka yang berangkat pukul 06.22 WIB. Harga 1 tiketnya adalah Rp5.000,00. Namun saat kami mau masuk ke dalam ruang
tunggu stasiun, kami sedikit terhambat karena adanya beberapa teman yang belum
datang. Setelah menunggu cukup lama, teman kami yang belum datang, akhirnya datang juga. Tiba-tiba kakak memanggil ketua
kelompok. Aku, dipilih sebagai ketua kelompok dari kelompokku. Ternyata kami
dipanggil karena kakak akan memberikan kami masing-masing kelompok 1 HP
jadul. Hp tersebut nantinya akan
digunakan untuk mengabari kakak karena saat di lokasi, kami akan berpisah
dengan kakak dan akan menjelajah tempat itu secara mandiri. Setelah kami menyimpan nomor kakak dan belajar
mengirim SMS, kami pun masuk ke ruang tunggu dan duduk bersama kelompok
masing-masing. Setiap kelompok duduk di kursi yang berbeda karena kami memang diharuskan untuk duduk terpisah. Tujuannya agar kami bisa mandiri dan tidak mengandalkan orang lain terus.
Stasiun Kiara Condong |
Tiba-tiba
terdengar suara kereta yang semakin dekat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 namun kereta yang akan kami tumpangi
belum juga datang. Aku dan kelompok lain saling bertanya apakah benar kereta
yang datang ini merupakan kereta yang akan kami tumpangi. Karena kami semua bingung akhirnya kami masuk
ke kereta yang datang tadi, padahal itu merupakan kereta yang menuju ke
Padalarang dan tidak berhenti di stasiun manapun. Aku dan kelompokku dengan tenang masuk ke
dalam kereta dan duduk dengan santai, tanpa menyadari kalau kereta yang kami
naiki adalah kereta dengan tujuan yang salah.
Kami baru sadar kalau kami di kereta yang salah saat kak Diki dan kak
Olin mengetuk-ngetuk jendela kereta kami dan menyuruh kami untuk turun. Ternyata tidak hanya kelompokku kelompok
Alika juga salah kereta. Saat kami sudah
turun, kelompok Alika belum juga turun.
Tepat setelah kelompok Alika turun kereta tersebut berangkat.
“Kalian ini
bagaimana sih? Itu tadi kereta ke Padalarang tau gak berenti dimana-mana.. coba
kakak gak ngasih tau kalian, kalian kebawa tuh sampai ke Padalarang”kata kak
Olin sedikit marah.
“Tadi tuh kakak aja udah gak boleh masuk buat
ngasih tau kalian makanya kakak ketuk-ketuk jendela, kalian gimana sih??”kata kak Diki. To be continued...
No comments:
Post a Comment