11.07.2016

Sang Saka Merah Putih


          Pagi ini kelas Kakapo dan kelas Ibex melakukan Upacara Bendera. Setelah upacara bendera kak Koben bertanya kepada kami kenapa kita harus menghormati bendera padahal bendera hanyalah sebuah kain yang dijahit menyerupai sebuah bendera. Karena penasaran maka aku pun mencoba mencari tahu. Berikut kisah dibalik Sang Saka Merah Putih :

Warna merah putih diambil dari warna panji atau pataka Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur pada abad ke-13. Akan tetapi ada pendapat bahwa pemuliaan terhadap warna merah dan putih dapat ditelusuri akar asal-mulanya dari mitologi bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Langit; keduanya dilambangkan dengan warna merah (tanah) dan putih (langit). Karena hal inilah maka warna merah dan putih kerap muncul dalam lambang-lambang Austronesia — dari Tahiti, Indonesia, sampai Madagaskar.  Merah dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan. Catatan paling awal yang menyebut penggunaan bendera merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton menurut sumber ini disebutkan balatentara Jayakatwang dari Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari. Hal ini berarti sebelum masa Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa Kerajaan Kediri. Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan dalam teknik pewarnaan tekstil di Indonesia purba. Warna putih adalah warna alami kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat pewarna merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dari kulit buah manggis.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti keberanian, putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa (gula aren) dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Bendera Negara dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur dan dengan ketentuan ukuran:
  1. 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan.
  2. 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum.
  3. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan.
  4. 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden.
  5. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara.
  6. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum.
  7. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal.
  8. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api.
  9. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara.
  10. 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.
  11. 3 cm x 5 cm untuk penggunaan di seragam sekolah.
Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam. Dalam keadaan tertentu, dapat dilakukan pada malam hari.
Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
Bendera Negara juga dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain, yaitu:
  1. Tanggal 2 Mei, hari Pendidikan Nasional;
  2. Tanggal 20 Mei, hari Kebangkitan Nasional;
  3. Tanggal 1 Oktober, hari Kesaktian Pancasila;
  4. Tanggal 28 Oktober, hari Sumpah Pemuda;
  5. Tanggal 10 November, hari Pahlawan;
  6. Peristiwa lain (yang dimaksud dengan “peristiwa lain” adalah peristiwa besar atau kejadian luar biasa yang dialami oleh bangsa Indonesia, misalnya kunjungan Presiden atau Wakil Presiden ke daerah dan pada perayaan dirgahayu daerah).
Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:
  1. Istana Presiden dan wakil presiden;
  2. Gedung atau kantor lembaga negara;
  3. Gedung atau kantor lembaga pemerintah;
  4. Gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
  5. Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
  6. Gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
  7. Gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
  8. Gedung atau halaman satuan pendidikan;
  9. Gedung atau kantor swasta;
  10. Rumah jabatan presiden dan wakil presiden;
  11. Rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
  12. Rumah jabatan menteri;
  13. Rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian;
  14. Rumah jabatan gubernur, bupati, wali kota, dan camat;
  15. Gedung atau kantor atau rumah jabatan lain;
  16. Pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  17. Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan
  18. Taman Makam Pahlawan Nasional.

Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah dapat dipasang pada peti atau usungan jenazah presiden atau wakil presiden, mantan presiden atau mantan wakil presiden, anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Setiap orang dilarang:
  1. Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
  2. Memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
  3. Mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
  4. Mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan
  5. Memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.

Hasil gambar untuk bendera indonesia.Hasil gambar untuk bendera indonesia.

Sang Saka Merah Putih

Semangat !!
Sumber:Wikipedia


9.26.2016

Asal-usul Malioboro

                                                      ASAL MULA MALIOBORO  
                              

          Ada satu tempat wisata yang menarik di Yogyakarta yaitu jalan Malioboro. Bagaimanakah asal-usulnya?
          Dahulu kerajaan Mataram dikenal sebagai kerajaan yang berwibawa. Kerajaan ini termasuk salah satu negeri di Nusantara yang belum pernah tunduk kepada penjajah Belanda. Namun bukan berarti tidak ada masalah di dalam kerajaan itu. Perpecahan hampir saja terjadi ketika Mataram diperintah oleh Sultan Pakubuwono. Sultan Pakubuwono dikenal adil dan bijaksana dalam memegang pemerintahan. Di samping itu,beliau sangat dekat dengan rakyat. Oleh karena itu,seluruh rakyatnya pun patuh dan taat pada perintah Sultan.
          Pemerintah Belanda merasa gerah melihat ada sebuah kerajaan yang amat damai. Belanda ingin mengacaukan ketentraman kerajaan itu. Untuk mencapai tujuannya,Belanda mencoba menghasut Sultan Pakubuwono dan pamannya,Pangeran Mangkubumi. Sementara itu,keduanya tidak sadar bahwa mereka sedang diadu domba.Belanda memang sangat lihai mengadu domba. Perselisihan antara Sultan dan Pangeran semakin hari semakin meruncing. Hingga meletuslah perang antara pengikut Sultan Pakubuwono dan pengikut Pangeran Mangkubumi.
          Dalam perang itu,Pangeran Mangkubumi mempunyai seorang panglima perang yang memiliki pusaka yang amat sakti, sebuah tombak. Dengan tombak itulah ia bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Setelah perang usai,keduanya baru sadar,ternyata selama ini mereka telah diadu domba oleh Belanda. Oleh karena itu, mereka sepakat mengadakan pertemuan. Berhari-hari mereka mengadakan pertemuan. Dari hasil pertemuan itu,lahirlah beberapa ketentuan yang mereka sepakati. Salah satu di antara ketentuan yang mereka sepakati adalah kerajaan dibagi menjadi dua,yaitu Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Yogyakarta di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengkubuwono I. Sementara itu,Kasultanan Surakarta di bawah kekuasaan Sultan Pakubuwono. Meski  demikian mereka tetap bersatu.
          Perang telah usai,suasana berangsur aman. Para prajurit Kesultanan Yogyakarta kembali ke Yogyakarta. Begitu juga prajurit Surakarta kembali ke Surakarta. Para prajurit Sultan Hamengkubuwono tiba di Yogyakarta pada saat hari telah malam. Ketika itu di sepanjang jalan antara Tugu sampai dengan alun-alun belum ada lampu penerangan. Bala tentara Sultan Hamengkubuwono berjalan beramai-ramai sambil membawa obor.
          Dari peristiwa kepulangan pasukan Sultan Hamengkubuwono itulah lahir istilah Malioboro,jalan yang penuh obor. Sekarang,istilah Malioboro diabadikan sebagai nama jalan antara Stasiun Tugu sampai Alun-alun Utara.
                                                                   
                                                                       TAMAT
Sumber;Buku Cerita Rakyat( Tapi ini gak copas seluruhnya yaa ) 

9.21.2016

Bali By:Natasha

                                                                             BALI 
By:Natasha



  Hasil gambar untuk bali       Hasil gambar untuk fotobali kartun\
                         Di Pagi Hari                                                        

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Di awal kemerdekaan Indonesia,pulau ini termasuk dalam provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja,dan kini terbagi menjadi 3 provinsi:Bali,Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali,wilayah Pulau Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya,yaitu Pulau Nusa Penida,Pulau Nusa Lembongan,Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. 

          Secara geografis,Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia,Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikkan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.


          Penghuni pertama Pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan  batu dari masa tersebut ditemukan di Desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sansekerta dari India pada 100 SM. 

SEJARAH SINGKAT


          Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597,meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat Tanjung Bukit,Jimbaran,pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali,akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekukuh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II,dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukam Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerah nya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945,Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali)untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.

          Pada 20 November 1945 pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di Desa Marga,Kabupaten Tabanan,Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun,memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Maka karena keberanian dan sikap I Gusti Ngurah Rai yang rela berkorban dan berjiwa pejuang,maka namanya dikenang dan dijadikan nama bandara di Bali yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

DEMOGRAFI

          Selain dari sektor pariwisata,penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan,yang paling dikenal dunia dari pertanian Bali ialah sistem Subak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia,bahasa Bali dan bahasa Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Bahasa Bali dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya,sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun erdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali,umumnya masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali untuk pergaulan sebagai pilihan dalam komunikasi.
          Orang Bali memiliki kebiasaan yang menarik yaitu mebanten/mebanten canang. Menurut kepercayaan orang yang beragama Hindu adalh di setiap rumah pasti ada penjaganya. Nah mebanten itu untuk menghormati para penunggu makanya banyak orang bilang kalau di Bali jangan menginjak Canang(bunga yang biasa ada di jalan-jalan)karena itu untuk para penunggu karena konon katanya kalau ada yang menginjak maka akan diikuti atau diganggu oleh sang penunggu. Kalau di hari-hari biasa,mebantennya hanya bunga sementara kalau di hari raya mebantennya menggunakan makanan,(biasanya kopi,teh,nasi,krupuk,lauk-pauk dsb)

Hasil gambar untuk gambar rumah orang bali kartun












BUDAYA

          Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi,meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen,berdasarkan kegiatan/upacara,jenis kelamin dan umur penggunanya.Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
     Pria:
Hasil gambar untuk pakaian orang bali kartun1.Udeng (ikat kepala)
2.Kain Kampuh
3.Umpal (selendang pengikat)
4.Kain Wastra (kemben)
5.Sabuk
6.Keris
7.Beragam ornamen perhiasan.
     Wanita:
1.Gelung (sanggul)
2.Sesenteng (kemben songket)
3.Kain Wastra
4.Sabuk prada (stagen),membelit pinggul dan dada
5.Selendang songket bahu ke bawah
6.Kain Tapih atau sinjang,di sebelah dalam
7.Beragam ornamen perhiasan

          Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia,misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian,terdapat ke khas an dalam teknik memainkan dan gubahannya,misalnya dalam bentuk kecak,yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikkan,misalnya gamelan jegog,gamelan gong gede,gamelan gambang dsb.Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon),gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.Hasil gambar untuk gambar alat musik bali

Hasil gambar untuk gambar alat musik bali

Hasil gambar untuk gambar alat musik bali
          Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak dan Tari Pendet Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan Tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Hasil gambar untuk gambar orang menari bali kartun
Hasil gambar untuk gambar orang menari bali kartun




















Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah.Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Hasil gambar untuk gambar rumah orang bali kartun
Ini ada informasi tambahan tapi bentuknya dalam bentuk gambar yaa..

Hasil gambar untuk gambar rumah orang bali kartun



Semoga informasi yang saya sajikan bisa berguna bagi teman-teman sekalian

Sumber:Wikipedia dan keluarga dari sisi mama