8.29.2019

Pengalamanku Mengerjakan Online Course

Di kelas 10 ini, aku banyak memiliki waktu luang setelah sekolah. Sepulang sekolah jam 12, aku biasanya membuka laptop dan mencari apapun yang saat itu sedang aku sukai.  Sejak SMP banyak orang yang menyarankanku untuk mulai online course. Awalnya aku tidak tahu online course itu apa dan manfaatnya apa. Belum banyak juga kenalanku yang mengerjakan online course.  Saat SMP, kebetulan jadwalku cukup padat, sehingga meluangkan waktu untuk mengerjakan online course sulit.  


Melihat jadwal KPB yang lebih luang, aku pun memutuskan untuk mulai mencari apa itu online course.  Setelah aku cari tahu, ternyata online course itu adalah kelas pelajaran tapi online. Ada banyak pelajaran yang bisa kita dapat dalam online course. Selain banyak pilihan mata pelajaran, ada banyak juga pilihan sumber online course, sebagai contoh ada Udemy, Coursera dan IndonesiaX.  Melihat pilihan tersebut, aku tertarik untuk mencoba IndonesiaX karena ini satu-satunya yang aku dapat yang menggunakan bahasa indonesia. Aku mengambil online course berbahasa indonesia terlebih dahulu biar lebih mengerti dan lebih memberi gambaran tentang online course. kalau langsung menggunakan bahasa inggris takutnya langsung pusing dan akhirnya tidak menemukan manfaat dari online course.
Hasil gambar untuk udemy   Hasil gambar untuk coursera
Hasil gambar untuk indonesia x

Cara untuk memulai online course cukup mudah, pertama kalian harus membuat akun kemudian kalian bisa memilih mau mengambil online course apa. Ada banyak pilihan dengan tema yang beragam, seperti kesehatan, bisnis, lingkungan dan lainnya.  Aku sendiri pertama-tama memilih public speaking. Entah kenapa aku memilih tema tersebut, tapi saat aku mencari yang paling menarik adalah public speaking.  


Rata-rata online course di IndonesiaX memakan waktu selama 1 bulan. Nanti setiap minggunya akan keluar video-video baru dimana kita harus menonton video tersebut dan mengerjakan tes setiap minggu.  Menurutku hal ini cukup menantang, karena secara tidak langsung aku dituntut untuk bisa mengatur waktuku dengan lebih baik agar video bisa selesai semua dan tes di minggu itu bisa selesai tepat waktu.  Setelah 4 minggu mendapat pelajaran berupa video, di minggu kelima, ada ujian akhir yang biasanya akan dilaksanakan jam 17.00 di hari minggu.

  


Pengalaman Pribadi Online Course Pertama…

Besok adalah hari dimana aku harus ujian online course public speaking, dan aku merasa cukup panik, bagaimana kalau nilainya jelek dan aku tidak mendapatkan sertifikat, karena aku ingin di online course pertama ini bisa mendapatkan sertifikat dengan nilai yang baik.  Pukul 12.00 di hari Minggu, tiba-tiba listrik mati dan aku yang awalnya sudah panik menjadi semakin panik. Bagaimana kalau listrik tidak menyala sampai jam 17.00? Apakah aku masih bisa mengerjakan soal ujian? Sertifikatnya bagaimana? Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benakku saat itu.  Jam-jam berikutnya masih sama mencekamnya untukku, listrik belum juga menyala.  


Tepat pukul 17.00 listrik belum juga menyala.  Aku sudah merasa sangat kesal karena tidak bisa mengerjakan ujian akhir.  Baterai laptop ku sudah penuh, tapi satu yang menjadi kendalanya, yaitu wifi yang tidak bisa menyala.  Setelah mencari informasi, ternyata listrik satu pulau jawa padam dan akhirnya aku tidak bisa mengerjakan ujian akhir. Aku masih panik memikirkan bagaimana nanti ujian dan sertifikatnya, apakah masih bisa aku ambil? 

Waktu terus berlalu dan keesokan harinya setelah listrik menyala, aku segera menyalakan laptop dan membuka online course public speaking yang kemarin tidak aku kerjakan ujian akhirnya.  Ternyata aku masih bisa mengerjakan ujian tersebut dan tidak sampai 5 jam, aku sudah mendapatkan sertifikat dari online course public speaking ku. Saat itu senang sekali rasanya, karena ini merupakan sertifikat pertamaku dari sebuah online course.  Untuk bisa mendapatkan sertifikat onlinenya,kita tetap harus mengeluarkan biaya, yaitu 250.000 (harga normal). Sebenarnya kalau tujuan kita tidak untuk mendapatkan sertifikat bisa saja (hanya untuk mendapatkan informasi baru), kita tidak perlu membayarkan sertifikatnya.  Kemarin saat aku mau membayar sertifikatnya, sedang ada promo diskon, sehingga harga sertifikatnya jadi hanya 65.000.  


Karena ketagihan, akhirnya aku mengambil lagi online course lain, masih dari IndonesiaX. Selanjutnya aku mengambil online course tentang kesehatan.  Di online course kali ini tidak banyak hambatan seperti yang pertama kemarin dan aku bisa menyelesaikan online course ini dengan baik dan tepat waktu.  


Selain mengambil online course dari IndonesiaX, ada seseorang yang baik hati yang memberiku online course dari Udemy yang sudah dibayar. (Setelah beliau tahu kalau aku sedang banyak mengerjakan online course).  Kali ini aku mendapat online course dengan tema bisnis. Menurutku ini menarik, karena selama ini aku jarang mencari tahu dan belajar tentang hal ini dan ini menjadi hal yang baru untukku. Semoga aku bisa menyelesaikannya dengan baik yaa… :) 


Menurutku, online course ini menarik dan banyak membantu dalam pengembangan diriku.  Disini selain aku belajar mata pelajaran yang aku pilih, aku juga belajar bagaimana mengelola waktu, mendengar dan melihat dengan baik serta belajar konsisten dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku pilih.  Selain untuk mengisi waktu luang, aku juga suka mengerjakan online course, karena online course ini sudah aku anggap sebagai ruang belajar (kelas baru) selain di sekolah. Jadi aku anggap setelah selesai sekolah tuh masih ada kelas lain yang harus aku ikuti.  Untuk sekarang aku sudah memiliki 3 sertifikat yang aku dapat dari IndonesiaX.


Kesulitan yang aku dapatkan selama online course itu adalah mengatur waktu karena terkadang aku suka menunda, menonton videonya atau mengerjakan tesnya besok saja, dan ternyata besoknya aku tidak ada waktu untuk mengerjakan online course. 


Itulah beberapa ceritaku tentang pengalamanku mengerjakan online course.  Aku harap dari cerita ini bisa memotivasi pembaca sehingga bisa termotivasi untuk mencoba mengerjakan online course.  Sebagai informasi saja, sertifikat yang didapat dari online course ini bisa digunakan untuk melamar pekerjaan serta kegiatan lainnya loh :))

8.21.2019

Pentingnya Memiliki Karakter Leadership

Leadership.. ya leadership adalah salah satu karakter penting, yang seharusnya dimiliki setiap orang.  Tentunya dalam rentang usia remaja, karakter leadership sudah harus dibangun. Kemarin, teman2 KPB kedatangan Kak Andy. Kelas 10 tidak diberitahu apa2 tentang kegiatan ini, kami hanya diminta untuk datang ke bengkel.  Saat tahu kak Andy yang datang ,awalnya aku merasa sedikit kaget, tapi ternyata kak Andy hanya memberikan kelas tentang leadership.  

Sebenarnya seberapa penting sih leadership itu? Menurut aku sendiri, leadership itu penting, karena tanpa karakter leadership, kita akan selalu bergantung dengan orang lain dan akan sulit untuk maju.  Leadership bukan berarti bos yang memerintah bawahannya, tapi sikap dimana kita bisa mengatur semua agar tetap dijalur dan bisa mencapai tujuan tepat waktu dan baik. Seorang leader harus mau turun dan bekerja sama dengan bawahannya. 

 Sebaiknya sih tidak ada jabatan antara bawahan dan atasan, karena menurutku, dengan adanya sebutan atasan dan bawahan, akan ada jarak yang mungkin bisa membuat sulit progres.  Aku sendiri lebih nyaman bekerja tanpa ada sebutan jabatan, toh kita sama2 bekerja untuk mencapai sesuatu. Nah sekarang kita lanjut ke cerita kegiatan bersama kak Andy kemarin..

Kegiatan itu dimulai dari jam 10 sampai jam 11 siang.  Pertama-tama kami ditanya oleh Kak Andy, apa motivasi kami untuk bergabung di KPB.  Dan setelah kami semua menjawab, Kak Andy menceritakan tentang pentingnya leadership dan bagaimana ia menerapkannya.  Secara umum leadership adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain, memberi semangat, memotivasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai tujuan kelompok atau organisasi. Beliau juga menceritakan tentang salah satu konsep yang diterapkan di smipa yaitu konsep "4AH" yaitu arah (visi dan tujuan kita mau kemana dan ngapain), langkah (cara atau langkah yang akan ditempuh untuk mencapai visi kita), gairah (semangat yang ada) dan terakhir berjamaah (kita tidak bekerja sendiri, tetap butuh bantuan orang lain). 

Karena kita merupakan angkatan paling atas (SMA) jadi kami minta untuk memiliki sikap leadership untuk diterapkan nanti disaat acara Slametan.  Selain menjelaskan tentang konsep "4AH" kak Andy juga menjelaskan kalau semuanya harus dimulai dari diri sendiri, jangan mengandalkan orang lain.  Banyak orang yang ingin perubahan, tapi hanya sedikit yang mau memimpin perubahan, padahal kalau tidak ada pemimpinnya, semua akan sulit untuk berjalan. 








Cr: https://aasutioso.wordpress.com/2018/11/20/belajar-jadi-pemimpin/

Agar lebih menyenangkan, Kak Andy juga memberikan selingan berupa video motivasi dari Ted X dan video berjudul "if you want to change the world, start off by making your bed".  (Link video ada dibawah) Video itu cukup menarik, karena bisa memotivasi. Aku sendiri cukup termotivasi karena sebelumnya aku tidak memiliki terlalu banyak rutin (baik pagi maupun malam) tapi setelah menonton video dan mendengarkan kelas Kak Andy, aku jadi berpikir kalau memiliki rutin itu penting dan aku akan mulai membuatnya.  Hal penting yang akan selalu aku ingat adalah tentang urutan thoughts, actions, habits, character and destiny. Mulai dari pikiran kita, kemudian kita melakukan dan jadi sebuah kebiasaan. Setelah jadi kebiasaan, itu akan menjadi karakter kita dan semuanya kembali kepada takdir.  

Hal baru yang bisa aku terapkan yaitu untuk membuat sebuah rutin sendiri dan berkomitmen untuk menjalankannya.  Dulu aku sempat memiliki rutin, tapi di SMA ini aku sedikit berantakan rutinnya tapi aku berkomitmen untuk mulai membuat rutin lagi dan menjalankannya.  Memang tidak mudah untuk menjalankan sebuah rutin, tapi percayalah, dari rutin ini kita akan memiliki kebiasaan yang baik dan tanpa sadar ada karakter karakter bagus yang terbangun dalam diri kita.  

Hal penting yang harus diingat adalah kepemimpinan dibangun dari diri sendiri dan bisa dimulai dari hal kecil.  Harus dikerjakan dengan tekun dan maksimal walaupun tidak ada orang lain melihat… :)

Link video "if you want to change the world, start off by making your bed"
https://youtu.be/3sK3wJAxGfs

Apakah Anda Peduli Dengan Sampah?

Hari Rabu, tanggal 14 Agustus 2019, KPB kedatangan narasumber, yaitu Kak Siska yang merupakan seorang jurnalis koran Pikiran Rakyat dan seseorang yang sudah melakukan zero waste.  Zero waste sendiri adalah sebuah kegiatan yang bertujuan mengurangi sampah atau bahkan menghentikan produksi sampah. Beliau sendiri sudah melakukan zero waste sejak 2012 dan ia terinspirasi dari hobinya mendaki gunung, dimana disana ada banyak sekali sampah bertebaran.  

Ia bercerita bahwa saat ia mendaki gunung, ada banyak orang yang membawa karung besar di punggungnya saat turun.  Dan apakah kalian tahu apa yang ada di dalam karung tersebut? Ya, yang mengisi karung tersebut adalah sampah-sampah plastik yang ada di puncak gunung.  Tapi apakah dengan membawa sampah ke bawah akan menyelesaikan permasalahan sampah? Tentu saja tidak! Karena sampah yang dibawa ke bawah akan tetap menumpuk, tapi di bawah gunung buan di puncak.  Dibawah ada banyak hewan seperti babi dan monyet peliharaan warga dimana saat banyak sampah menumpuk, hewan-hewan tersebut mengkonsumsi sampah-sampah plastik. Mencengangkan bukan?!

Untuk membantu mengurangi sampah, Kak Siska mulai membawa botol minum sendiri dan jirigen besar untuk air tambahan (karena durasi mendakinya cukup lama).  Kenapa menurut Kak Siska membawa jirigen dan botol minum sendiri merupakan cara yang tepat untuk mengurangi sampah? Karena tempat minum dan jirigen itu pasti akan dibawa pulang lagi, tidak mungkin ditinggal di puncak.  Makanan yang dibawa oleh Kak Siska pun sudah tidak memproduksi plastik lagi. Makanan manis yang digunakan sebagai penambah energi ia ganti, dari yang awalnya coklat menjadi dodol dimana bungkusnya merupakan daun jagung yang bisa dijadikan pupuk. Bayangkan kalau membawa coklat, sampah yang dihasilkan akan banyak sekali.  Makanan berat yang dibawa pun ia ganti menjadi nasi timbel dan lontong, yang lagi-lagi bungkusnya bisa dijadikan pupuk dan praktis (tidak usah masak dulu). Ia juga membawa sayur dan buah-buahan tanpa plastik, karena sampahnya bisa ia jadikan kompos.  

Selain sampahnya bisa dijadikan kompos, biji dari buah itu juga bisa dikembangbiakkan dan dijadikan tanaman baru.  Tapi biji dari buah tersebut, tidak boleh dibuang di puncak gunung, karena gunung bukan habitat yang tepat untuk buah-buahan dan kalau dia dipaksa untuk tumbuh di habitat yang salah ia akan mengganggu tanaman lain dan malah merusak yang lainnya.  

Apakah kalian tahu apa itu Hari Sampah Nasional? Ya, Hari Sampah Nasional memperingati TPA LeuwiGajah yang meledak akibat dari sampah yang terlalu banyak.  Sampah-sampah yang banyak itu menghasilkan gas-gas yang lama kelamaan bisa meledak. Akibat meledaknya TPA tersebut, ratusan orang di sekitar sana meninggal dunia.  Sekarang sampah-sampah yang dihasilkan di Kota Bandung dibuang ke TPA Sarimukti. Tentu saja kalau sampah yang kita produksi masih banyak, TPA Sarimukti bisa meledak juga seperti TPA LeuwiGajah. Kalian tidak ingin hal itu terjadi lagi kan? 

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari sampah.  Level awal atau level yang paling mudah adalah kalian membawa tempat makan dan tumbler sendiri kemanapun kalian pergi.  Saat jajan pun, usahakan untuk menggunakan tempat bekal sendiri, agar tidak menghasilkan banyak sampah plastik. Dengan begitu, kalian bisa hidup sehat, karena kalian akan lebih banyak mengkonsumsi air putih. Kemudian kalian bisa mulai menolak kantong plastik dan membawa kantong kain sendiri.  Kalian tidak perlu malu untuk menolak kantong plastik, karena gerakan sekecil itu pun sudah cukup banyak untuk membantu menyelamatkan bumi. Ingat kelakuan kita di luar rumah mencerminkan kelakuan kita selama kita berada di rumah.  

Kemudian level menengah, kalian bisa lebih banyak mengkonsumsi makanan natural atau yang tidak menggunakan kemasan plastik, kemudian mulai mengkompos dan eliminasi produk sampah (simplify).  Tapi dengan mengkompos, sebenarnya kita hanya menyelesaikan 50% masalah sampah karena mengkompos hanya menyelesaikan masalah sampah organik.  

Dirumah kak Siska, bumbu dapur hanya garam gula dan merica, tidak pakai bumbu instan dll.  Walaupun dengan menggunakan garam dan gula pun masih menghasilkan sampah, tapi tidak lebih banyak dari menggunakan bumbu instan.  Karena sudah terbiasa hanya menggunakan garam, gula dan merica, lidah beliau jadi lebih sensitif dan saat makan Indomie pun ia merasa kalau itu pahit.  Menarik bukan? Kak Siska masih tetap menggunakan minyak goreng, tapi ia membeli minyak goreng kemasan jirigen, jadi jangka waktu pemakaian nya lebih lama dan jirigennya pun bisa dipakai ulang atau diberikan ke bank sampah.  Ia menjelaskan, kalau minyak 1 jirigen itu bisa digunakan untuk 9 bulan. Ia hanya menggunakan sedikit untuk menumis sayuran dan kalau menggoreng pun ia tidak menggunakan minyak banyak, jadi tidak menghasilkan minyak jelantah.  Dengan mengurangi sampah, tanpa sadar hidup kita jadi lebih sederhana dan seperti kembali ke jaman dahulu (semua kembali ke alam)

Setelah level menengah, kita bisa mencoba level lanjut yaitu bug nothing and DIY.  Sejak tahun 2015, Kak Siska tidak membeli baju apapun tapi mengeluarkan baju2 dan sepatu yang sudah jarang digunakan.  Selain baju dan sepatu beliau juga menggantikan pasta gigi dengan jeruk nipis, menggantikan sabun dengan lidah buaya dan menggantikan detergen dengan buah lerak.  Kak Siska menggunakan Exo Enzim (yaitu fermentasi kulit buah) untuk mencuci piring. Kulit buah yang digunakan bisa beragam, sebagai contoh yaitu kulit jeruk dan lemon.  

Pemakaian sumber daya juga harus diperhitungkan jangan rakus, karena untuk mengembalikannya itu membutuhkan waktu yang cukup lama dan memakan sumber daya lain juga.  

Kak Siska juga selalu berbelanja di pasar tradisional untuk meminimalisir sampah plastik.  Kalau belanja di supermarket kan biasanya semua sudah diplastikin. Saat Kak Siska belanja di pasar, tidak jarang ia dimarahi dan ditegur oleh pedagang karena membawa plastik atau kantong sendiri karena katanya nanti timbangannya tidak benar dan akan menyulitkan.  Kultur di pasar tradisional memang lebih susah, karena masih kurang edukasi tentang sampah. Mereka masih menganggap kalau plastik tidak apa2 digunakan.  

Di YPBB Bandung yang kita bisa beli tepung, shampo pake botol sendiri.  Jadi kita tidak menghasilkan banyak sampah plastik. Selain membantu alam, dengan zero waste, kita bisa membantu perkembangan ekonomi juga.  Ada banyak jenis plastik yang kita gunakan setiap hari, salah satunya adalah jenis kompostable yaitu jenis plastik yang tidak ada kandungan plastiknya sama sekali dan mudah sekali terurai.  

Apakah anda pernah mendengar tentang bank sampah? Ya, bank sampah adalah tempat penyaluran sampah yang sudah dipilah.  Terkadang saat kita sudah memilah sampah di rumah, kita suka kesal karena di tukang sampah, sampah yang sudah kita pilah, disatukan lagi.  Toh untuk apa kita pilahkan sampahnya? Akhirnya banyak orang yang memilih untuk tidak memilah sampah nya lagi. Apakah tidak memilah sampah kembali adalah pilihan yang tepat? Tentu itu bukan pilihan yang baik.  Maka dari itu dibuatlah bank sampah untuk menyalurkan sampah yang sudah dipilah masyarakat.  

Dengan dibawa ke bank sampah kita bisa mendapatkan reward berupa uang atau barang.  Tentu ibu2 rumah tangga akan bersemangat untuk memilah sampah karena bisa mendapatkan uang. Tapi dengan adanya reward berupa uang, anda jangan jadi semakin banyak memproduksi sampah karena itu tetap mengotori bumi.  Tujuan awal dibangunnya bank sampah adalah untuk edukasi dan untuk menyalurkan sampah yang sudah dipilah ibu2 bukan untuk memberikan uang kepada para ibu-ibu rumah tangga.    

Dari kelas ini, aku mendapatkan banyak hal baru, yaitu aku mengetahui banyak cara untuk melakukan zero waste.  Dulu aku sempat bingung mau mulai dari mana untuk melakukan zero waste tapi setelah bertemu kak Siska, aku tau bisa mulai dr mana dan tahu manfaat dari zero waste itu apa.. jadi melakukan zero waste itu bukan karena keterpaksaan tapi, karena sadar betapa pentingnya melakukan zero waste.  

Itulah beberapa poin tentang zero waste yang saya dapatkan dari kelas bersama Kak Siska kemarin, saya harap dengan tulisan ini bisa memberikan sedikit informasi pentingnya melakukan zero waste dan menyadarkan bahwa kita harus mulai mengurangi sampah sedini mungkin. 

8.14.2019

Filosofi Sebongkah Es Batu

Filosofi Sebongkah Es Batu.  
Ketika kita memasukkan sebongkah es batu ke dalam sebuah minuman, es yang terlihat hanya sedikit saja (bagian atas) sedangkan bagian lainnya tertutup dan terendam air.  Sebetulnya bagian yang tidak terlihat itu menjadi lebih banyak didalamnya, tapi yang terlihat hanya sedikit sekali diatas permukaan. Es batu itu menggambarkan cara kita memandang seseorang.  Kita seringkali melihat seseorang pada bagian yang terlihat saja. Tentunya bagian yang terlihat itu lebih kecil dibandingkan bagian yang terendam air. Bagian es yang terlihat itulah kita menyebut keterampilan, pendidikan, pengetahuan atau bahkan gelar.  Kalau pendidikan kita hanya sekedar gelar, itu hanya sebagian kecil saja. Sedangkan bagian besar lainnya adalah attitude. Attitude adalah sikap yang diajarkan oleh keluarga dirumah, terutama orangtua sejak kita masih kecil. Sikap tidak selalu kelakuan, bisa juga merupakan bahasa tubuh seperti tatap mata dan sikap tubuh.  
Ada orang yang hanya berpendidikan SMP tapi ternyata mampu memiliki 52 buah pesawat, sedangkan mereka yang bergelar tinggi hanya bisa mengembangkan, hanya bisa berteori dan bercerita saja.  Lagi-lagi hal ini kembali kepada keberanian dalam mengambil keputusan. Yang tadi saya ceritakan adalah Ibu Susi Pudjiastuti. Siapa yang tidak mengenal beliau? Ya, beliau adalah Menteri Kelautan dan Perikanan di era pemerintahan Jokowi dan memiliki bisnis Susi Air.  Walaupun ia hanya lulusan SMP, ia memiliki attitude dan keberanian dalam mengambil keputusan. Ia sempat belajar sampai kelas 2 SMA, tapi tidak dilanjutkan. Walaupun berhenti, ia tetap bekerja dan tidak hanya diam dirumah. Setelah berhenti sekolah, ia pergi ke beberapa kota dan berjualan ikan.  Dari berjualan ikan, ia mendapatkan untung yang cukup untuk hidup. Karena terbiasa mandiri, ia bisa menjadi orang yang sukses dimasa kini. Tokoh-tokoh perubahan tidak selalu orang yang memiliki gelar tinggi, tapi mereka yang bermental driver. Mental driver adalah mental orang-orang yang bisa mengemudikan orang lain dan berani menjelajahi hidup, sedangkan mental passenger adalah mental orang-orang yang hanya menumpang pada orang lain dan menyusahkan orang lain.  
Untuk memiliki sesuatu, berarti harus bertarung, melakukan sesuatu.  Harus mengambil keputusan karena menjadi seorang driver berarti harus menjelajah dunia .  Tapi seorang driver harus memiliki attitude dan sikap yang baik. Dijalan modern ini, kita dimudahkan dengan kendaraan online dimana kita bisa mendapatkan berbagai macam driver.  Tentunya anda ingin dikemudikan oleh driver yang memiliki attitude dan sikap yang baik. Oleh karena itu, kalau kita tidak memiliki sikap dan attitude yang baik, kita bisa disebut sebagai bad driver.  Kita memiliki pilihan, mau menjadi bad driver atau good driver.  
Ketika menjadi driver, kita dipaksa untuk bertarung dengan diri sendiri, apakah keputusan yang kita ambil benar atau salah dan kita harus bisa mempertanggung jawabkan semua keputusan yang kita ambil.  Kalau kita hanya bisa mengambil keputusan dan tidak bisa mempertanggungjawabkannya, maka sama saja bohong. Itu tandanya kita belum dewasa dan belum menjadi good driver.  

8.10.2019

Filosofi Burung Dara Yang Diikatkan Sayapnya

Internet, merupakan sebuah sarana yang saat ini diperlukan oleh semua orang.  Bahkan beberapa dari mereka menyebutkan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa adanya internet.  Ada orang yang memanfaatkannya untuk hal yang positif tapi tidak sedikit pula orang yang memanfaatkannya untuk hal yang negaif.  Selama liburan, saya banyak menggunakan internet untuk menonton, melihat video-video dan membaca untuk sekedar mengisi waktu luang. Dari video-video yang saya tonton, saya mendapatkan banyak informasi baru, yang sepertinya menarik untuk dibagikan ke orang-orang terutama orang yang sudah memiliki anak, agar tidak membiarkan anaknya susah dimasa depan.  Berikut ini ada beberapa hal yang menurut saya menarik untuk dibagikan kepada para pembaca semua.  

Sejak lahir, manusia diberikan sebuah surat mandat kehidupan.  Saat kita masih kecil, surat mandat tersebut masih dipegang oleh kedua orangtua kita, tapi seiring berjalannya waktu, orangtua memberikan surat mandat kehidupan tersebut kepada kita dan pada saat itulah, kita menjalani kehidupan kita sendiri dimana kita harus belajar mengambil keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.  Didalam tubuh kita, tentu saja ada pengemudinya, dan pertanyaannya, apakah kita bisa mengemudikannya? Tentu saja lebih nyaman menjadi penumpang, dimana kita bisa diam saja dan menunggu orang lain melayani kita.  Saat kecil, kita juga menjadi penumpang dalam keluarga.  Kita dituntun, diajari oleh kedua orangtua kita, sampai suatu ketika, kita sudah tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Tahukah anda apa itu passenger? Passenger adalah orang yang hanya menumpang pada keluarga atau teman, yang hanya tinggal duduk manis dan tidak usah berpikir.  Selain mental passenger, ada juga mental driver, yaitu orang yang menjelajahi hidup yang berani ambil resiko dan berani ambil keputusan. Kita bisa memiliki mental driver atau mental passenger, tergantung cara kita bersikap dan bagaimana kita dididik dirumah.  

Menurut saya, orangtua yang bijak adalah orangtua yang mengatur anak-anaknya agar mereka bisa mengatur dirinya sendiri.  Orang-orang sukses dan maju adalah orang yang menjelajahi dunia baru dan menerima tantangan baru.

Dirumah, tentunya orangtua mengajarkan anaknya untuk memiliki sopan santun (attitude).  Sikap ini ditanamkan orangtua pada anak-anaknya sejak dini sampai anak-anak beranjak dewasa.  Tapi dijaman sekarang, semakin banyak orang tua yang terlalu mengekang anak-anaknya, bahkan dalam mengambil keputusan sepelepun anaknya tidak diperbolehkan.  Padahal anaknya sudah dewasa.  Contohnya kalau mau pesan makanan, orangtua memesankan makanan untuk anaknya, padahal anaknya bisa memilih sendiri.  Kalau tidak dibiasakan mengambil keputusan sejak dini, maka ia tidak akan bisa berpikir secara mandiri dan akan memiliki mental passenger.  Saya pernah mendengar cerita dari salah satu teman tentang seekor burung dara.  Dulu saat ia membeli seekor burung dara, ia disuruh oleh penjualnya untuk mengikatkan sayapnya.  Awalnya ia bingung, tapi setelah ia lakukan, akhirnya ia tahu, kalau tujuan mengikatkan sayap burung dara tersebut adalah agar burung dara tersebut tidak terbang terlalu jauh dan tetap bersama tuannya.  Membesarkan anak dengan konsep burung dara yang diikatkan sayapnya akan membuat anak susah mengambil keputusan dan tidak bisa hidup secara mandiri.  Hal ini juga akan membuat anak-anak kesulitan dimasa depan. Anak-anak terlalu bergantung pada orang tua saat kecil dan saat kedua orangtuanya tidak ada ia akan goyah dan kesulitan sendiri.

Kalau dalam kehidupan saya,  saya bersyukur sampai saat ini saya terbiasa untuk mengambil keputusan secara mandiri dan saya merasakan bahwa mengambil keputusan secara mandiri itu sangat penting.  Sejalan bertambahnya umur, kita tidak selalu bersama orang tua dan disaat itulah kita harus mengambil keputusan sendiri.  Seperti pengalaman saya saat mengikuti perjalanan besar di kelas 8.  Saat itu saya berkegiatan selama 1 minggu tanpa dampingan orangtua dan guru pun tidak selalu ada disamping saya.  Disaat itulah saya dituntut untuk mengambil keputusan dengan mandiri dan cepat...Walaupun ada beberapa saat dimana saya harus berdiskusi dengan orangtua saat mengambil sebuah keputusan..
Bersambung...