Karena
hujan semakin deras, akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk kembali ke
rumah. Setibanya kita dirumah, ibu dan
bapak dirumahku langsung bertanya habis dari mana saja. Ternyata mereka sangat khawatir dengan
kami. “Neng dari mana aja atuh, ini ujan
jangan kemana-mana ya”kata Pak Rohendi menasihati kami. Aku merasa tidak enak, karena sudah membuat
Pak Rohendi dan Bu Cece khawatir.
Selama
di rumah, aku, Hana dan Alika hanya mengobrol sambil menyantap cemilan yang
disediakan. Ternyata makanan khas
Rancakalong enak-enak dan bikin ketagihan.
Walaupun makanan yang ada sana, ada juga di Bandung, tapi rasanya beda,
yang disana seperti lebih enak. Hujan
sore itu turun cukup deras dan lama. Aku
dan teman-teman sampai bingung mau melakukan apa lagi di rumah. Ibu dan bapak dirumah kami juga mengobrol
sendiri dibelakang, rasanya tidak enak kalau kami bergabung, takut
mengganggu. Anak yang ada di rumahku
sudah pulang, tapi dia diam saja di kamarnya, mungkin belajar bersama kakaknya. Paling kalau dia keluar, kami hanya bertegur
sapa tidak mengobrol.
Karena
tidak memungkinkan lagi untuk kami berkegiatan di luar, kakak memberitahu kami
lewat SMS kalau kami akan bertemu lagi nanti malam, sekitar pukul 8 untuk
melakukan evaluasi malam. Selama menunggu, aku, Hana dan Alika membereskan
barang-barang, mandi serta membantu ibu menyiapkan makan malam. Rumah yang aku tinggali cukup besar, tapi
hubungan keluarganya sangat harmonis.
Mereka kompak dan saling membantu.
Makan malam kali ini cukup menarik untukku. Menunya adalah nasi, mie instan, nugget dan
lalapan. Kami makan bersama sambil
mengobrol. Senang rasanya bisa akrab dengan keluarga. Kita membicarakan banyak hal, dan dengan sangat cepat aku bisa akrab dengan keluarga.
Setelah
makan, kami membantu ibu untuk membereskan makan malam. Awalnya Bu Cece menolak untuk dibantu, tapi
akhirnya mau setelah kami paksa. Setelah
semuanya beres, aku membereskan tas kemudian berpamitan dengan ibu di
rumah. Pak Rohendi sudah berangkat dari
tadi, untuk berdiskusi dulu dengan kakak kelas.
Aku dan teman-teman pun berangkat.
Sesampainya kami ditempat, aku melihat teman-teman lain sudah datang. Sebetulnya kami tidak boleh keluar rumah
lebih dari jam 6 sore, karena takut ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,
tapi dihari pertama ini kami diberikan toleransi. Jujur sebenarnya aku juga takut, karena
biasanya peraturan disuatu kampung adatkan ada konsekuensinya yang berat dan
aku takut itu terjadi diantara kami.
Tapi
untungnya semua berjalan dengan baik dan aman.
Setelah melakukan evaluasi kami berjalan pulang ke rumah masing-masing. Rumah yang aku tinggali arahnya berbeda
dengan teman-teman lain, jadi kami berjalan hanya bertiga. Sesampainya dirumah, Bu Cece terlihat senang,
karena kami pulang dengan aman dan selamat.
Setelah beberes sebentar, aku, Hana dan Alika langsung bersiap tidur,
karena saat kami pulang, sepertinya Ibu Cece juga sudah mau tidur.
Aku
Hana dan Alika tidur di ruang tamu rumah.
Kami berikan sebuah kasur kecil, jadi kita harus membuat kasur tersebut
cukup untuk kita bertiga. Cukup menarik
perjalanan di hari pertama ini, walaupun hari ini dipenuhi oleh hujan, tapi
seru. Saat tidur juga aku sempat
kebingungan, karena kaki aku keluar sangat banyak dari kasur. Kalau dihitung, sepertinya hanya badanku
sampai pinggul yang ada di kasur, sisanya jatuh ke lantai. HAHAHAHA menarik !!!
Aku sangat tidak sabar menunggu
kejutan apa yang akan terjadi besok.. Selamat malam semua!!