Haii semuanya! Di tulisan blogku
kali ini, aku akan membuat sebuah cerita tentang proyek pertamaku di kelas
9. Di kelas 9 ini, proyek pertamanya adalah membuat sebuah maket.
Aku kebetulan dikelompokkan dengan Linus.
Untuk membuat
maket ini, dibutuhkan banyak perjuangan. Suka dan duka dialami oleh
setiap kelompok. Pada awalnya, aku dan Linus diajak untuk riset tentang
bentang alam dan memutuskan secara spesifik nama bentang alam yang akan kami
buat maketnya contohnya: GUNUNG=GUNUNG RINJANI. Aku dan Linus memilih
padang rumput. Setelah riset cukup lama, akhirnya aku dan Linus
memutuskan untuk memilih Savana Sumba Timur yang terletak di NTT.
Setelah riset, aku
dan Linus diajak untuk membuat timeline agar yang kami kerjakan bisa
terstruktur dan lebih jelas. Di pembuatan maket ini, sering sekali
terjadi kesalahpahaman antara murid dengan kakak. Tapi bisa kami atasi
walaupun sulit. HEHEHE...
Setelah
membuat timeline, aku diminta untuk menentukan skala yang akan kami gunakan
kemudian menggambarkan rancangan maketnya di kertas berukuran A3. Kami
menyelesaikan rancangan ini dengan waktu yang cukup panjang. Namun
akhirnya bisa kami selesaikan dengan maksimal.
Karena semua
persiapan sudah kami lakukan, aku dan Linus pun mulai membuat maket kami.
Di kelas aku dan Linus adalah kelompok pertama yang mulai membuat maket.
Awalnya aku dan Linus membuat bukit kecil dengan bubur kertas. Bubur
kertas yang kami gunakan untuk membuat gunung ini sangat halus dan bisa
dibilang sedikit gagal. Kenapa bisa dibilang gagal? Karena bubur kertas
yang terlalu halus akan menghilangkan tekstur kasar koran yang sebenarnya aku
dan Linus inginkan. Setelah itu aku dan Linus mulai membuat rumah-rumah
warga yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Aku membuat rumah tersebut
dengan tusuk sate yang di lem dengan lem tembak. Membutuhkan waktu yang
cukup panjang untuk membuat rumah tersebut. Setelah membuat rumah, aku
dan Linus berbagi tugas. Ada yang mengecat rumahnya, membuat peternakan
dan ada yang membuat orang.
Setelah
semuanya selesai, aku dan Linus melanjutkan membuat bukit karena waktu itu
bukitnya belum selesai. Kami sempat gagal dalam membuat bukit tersebut
karena bubur kertas yang terlalu halus atau bubur kertas yang terlalu
kasar. Namun setelah kami melakukan riset lebih lanjut dan bertanya
kepada narasumber, akhirnya kami bisa membuat bukit yang bagus dan sesuai
dengan harapan kami. Karena bukit sudah
jadi, akhirnya aku dan Linus memutuskan untuk langsung mengecatnya. Tapi sebelum kami mengecat, aku melapisi
bukitnya dengan gipsum terlebih dahulu.
Setelah bukitnya selesai, aku dan Linus merasa
khawatir dan takut karena masih banyak yang harus kami kerjakan, seperti hewan
dan pohon sedangkan waktu yang tersisa hanya tinggal sedikit lagi.
1 minggu terakhir, aku dan Linus fokus
mengerjakan proyek. Kami banyak membagi
tugas, karena apabila kami kerjakan bersama tidak akan selesai. DI minggu terakhir, aku mengerjakan sebagian
besar hewan sedangkan Linus mengerjakan pohon.
Setelah semua elemen selesai dengan maksimal, aku dan Linus mulai
menempelkannya di tripleks.
Sebelum menempelkannya di maket, aku dan
Linus sempat melapisi alasnya dengan serbuk kayu yang sudah diberi warna
hijau. Jadi rumput yang ada di padang
rumput lebih terlihat. Setelah itu, aku
dan Linus mulai menempelkan objek-objeknya, seperti rumah, pohon serta
hewannya. Khusus untuk hewan, sebelum
ditempelkan aku celupkan dulu ke cat agar terlihat lebih real. Setelah semua elemen ditempelkan aku melakukan
beberapa finishing agar maket terlihat lebih bagus.
Berikut ada foto-foto hasil maket padang rumputku...
Sekian sharingku tentang proses pembuatan
maket pertamaku di kelas 9 ini.. Semoga bermanfaat😊
No comments:
Post a Comment