Tanggal 12 September kemarin aku berangkat ke Bali, karena ada acara yang harus aku
hadiri dan ada beberapa hal yang harus aku lakukan disana. Kalau di Bali, aku biasanya
tinggal di rumah nenekku yang terletak di kota Singaraja. Singaraja merupakan
kota kecil yang letaknya di bagian Utara Pulau Bali. Karena aku tinggal
di Singaraja untuk waktu yang cukup panjang, aku pun menyempatkan waktu untuk mencari tahu makanan yang ada di Singaraja. Walaupun sering
ke Singaraja, tapi aku jarang mencari tahu makanan kaki lima dan yang khas dari
Singaraja.
Foto Nasi Campur Betty |
Foto Penjual Blayag |
Syobak dengan Nasi |
Setelah
makan siang, aku memutuskan untuk jalan-jalan disekitar rumah. Karena
Singaraja merupakan kota kecil, berjalan sebentar pun, kita sudah berhasil
mengelilingi kota. Kali ini aku hanya menjelajahi beberapa jalan saja dan
masuk ke beberapa gang. Aku juga sempat memasuki beberapa toko, dan
membeli beberapa barang yang menarik. Diperjalanan pulang, aku melihat
ada banyak sekali pedagang kelapa muda. Ditengah siang bolong yang panas ini,
siapa yang tidak tertarik dengan kelapa muda. Airnya yang segar dan
dagingnya yang tebal tentunya sudah merasuki otakku yang saat itu juga sedang
kehausan. Setelah melihat-lihat, aku memutuskan untuk membeli dari salah
satu pedagang di bak mobil. 1 kelapa harganya hanya 10.000. Selain
banyak, airnya manis dan dagingnya pun tebal. Aku menghabiskan kelapa
mudanya sambil berjalan pulang ke rumah.
Sorenya
sekitar jam 5, aku dan keluargaku pergi ke Pelabuhan Singaraja. Aku pergi
sekitar jam segitu untuk mencari sunset. Dari rumah, pelabuhannya dekat,
tidak sampai 5 menit. Harga tiket mobil 5000 sedangkan kalau berjalan kaki
tidak bayar tiket. Saat itu pelabuhannya sedang ramai. Karena
hari sudah mulai sore, ada cukup banyak hiburan, seperti permainan pancing ikan,
komidi putar dll. Ada banyak penjual makanan juga, seperti cotton candy,
gorengan, kentang goreng, crepes dan masih banyak lagi dengan kisaran harga
yang murah.
Es Kopi |
Setelah selesai menikmati sunset, aku berjalan kembali ke rumah. Di perjalanan ke rumah, aku melihat ada pedagang kaki lima yang mulai membuka lapaknya. Kata nenekku, salah satu makanan kaki lima khas Singaraja adalah angsle. Angsle sendiri adalah makanan yang terdiri dari roti tawar yang dipotong persegi, bubur sumsum, bubur pacar, ketan putih yang kemudian disiram dengan kuah santan. Harga seporsinya hanya 5000 dan makan angsle sore-sore rasanya enak sekali, walaupun tidak hangat seperti wedang ronde.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment