INDONESIA TANAH AIRKU
Rabu, 2 Agustus 2017 tepat pukul
satu siang, kami seluruh murid SMP Semi Palar, dipanggil oleh Kak Andy untuk
berkumpul di kelas 9. Disana kami
diberitahukan bahwa saat Slametan Smipa SMP Semi Palar akan membawa 2 patung
yang sangat terhormat. Yaitu patung
Soekarno dan Hatta. Setelah kak Andy
memberitakan tentang hal tersebut, kami mengadakan sesi tanya jawab. Aku merasa sangat senang saat diberitahukan
akan membawa patung tersebut tapi pada saat yang sama aku juga merasa khawatir,
soalnya ada rencana aku tidak akan pergi.
Semua perasaan bercampur aduk di dalam hatiku antara senang dan tidak.
Kamis, 3 Agustus 2017 sampai Rabu 9
Agustus 2017 kami latihan untuk Slametan nanti.
Kami mulai berlatih formasi dan mulai mempraktekkannya di sekolah. Jujur selama latihan aku merasa malas dan capek
karena kita harus latihan di siang bolong disinari matahari yg terik. Tapi aku merasa senang juga karena dengan
latihan ini, aku jadi lebih fokus dan jadi lebih banyak berbaur dengan
teman-teman SMP yang lain. Menurut ku
dengan diadakannya PBB ini, bisa merubah sikap-sikap yang kurang baik. Setelah menjalankan PBB ini aku merasa aku
bisa menjadi lebih baik lagi dengan mengembangkan sikap-sikap ku seperti
kesabaran dan kefokusan.
Sabtu, 12 Agustus 2017, seluruh
keluarga Semi Palar berkumpul di Natural Hills.
Pukul 12.00 kami semua melaksanakan upacara. Jujur pada saat mau mulai upacara aku merasa
sangat gugup dan takut karena takut nanti pas didepannya salah dan malah
malu-maluin. Walaupun sudah latihan
berkali-kali, tapi aku tetap saja merasa takut mungkin karena memang takut
ditambah lagi dengan omongan teman yang nakut-nakutin jadi kebawa takut. Pada saat sudah bersiap di lapangan, aku
merasa deg-deg an banget soalnya pas di hari H latihannya sangat sedikit
ditambah dengan perubahan formasi yang lumayan jauh. Waktu latihan kami di sana juga sangat
sedikit hanya 1 jam untuk formasi baru jadi untuk aku masih kurang banget latihan. Formasinya kita rubah menjadi 3 saf 9 banjar.
Upacara pun dimulai diawali dengan
kami yang membuka formasi. Tidak lama
kemudian alunan lagu Indonesia Pusaka dan Padamu Negeri terdengar di
telinga. Pada saat mendengar lagu itu
sebenarnya hatiku serasa teriris soalnya aku suka tidak mau menjaga Indonesia
dan tidak mengerti apa sih gunanya menjaga Indonesia namun setelah mendengar
lagu ini dan aku resapi kata katanya aku mulai mengerti kenapaa kita harus
menjaga Indonesia. Mendengar suara
orang-orang yang bernyanyi tanpa aku sadari, aku merinding mendengarnya tidak
tahu kenapa. Setelah mendengar lagu itu,
ditambah lagi dengan mendengarkan sebuah puisi tentang Indonesia yang
kata-katanya sangat puitis sangat membuat hatiku sedih. Jujur selama ini aku merasa Indonesia hanya
sebuah negara yang sama dengan negara yang lain namun setelah aku mendengarkan
lagu dan mendengarkan puisi aku merasa mata hati ku sudah mulai terbuka. Sebenarnya air mata sudah mengenang di
pelupuk mataku tapi aku tahan.
Setelah upacara selesai, aku merasa
sangat bangga dan senang karena PBB nya bisa berjalan dengan baik dan tidak ada
yang salah. Banyak juga orang yang
langsung menghampiri ku saat upacara selesai dan berkata bahwa tadi aku bisa
melaksanakannya dengan baik dan saat mendengar pujian itu, aku merasa sangat
senang karena ternyata kerja kerasku selama ini tidak sia-sia.
Aku merasa sangat bangga bisa menjadi warga Negara Indonesia. Indonesia, sebuah negara yang penuh dengan kekayaan alam dan masih kental akan budaya. Kini aku sadar aku sangat beruntung bisa tinggal di sebuah negara yang sangat unik dan masih penuh akan budaya. Walaupun kini Indonesia sudah berubah namun dalam hatiku selalu terukir sebuah nama “INDONESIA”negara tempat dimana aku memijakkan kaki pertama kali dan tempat dimana aku menghabiskan hari tua J
Tulisanmu sangat menggambarkan perasaan dan pengalaman. Kalimat yang kamu rangkai sangat baik menceritakan semuanya. Perhatikan penulisan huruf kapital dan tanda baca yang tepat ya
ReplyDelete