3.10.2018

Salah Naik Kereta?? #PerjalananCicalengka1

Perjalanan Besar adalah kegiatan di kelas 8 yang paling aku tunggu-tunggu.  Waktu berjalan sangat cepat, sehingga tidak terasa tinggal 3 minggu lagi kami akan berangkat.  Agar siap saat perjalanan besar, kami harus melakukan berbagai latihan, baik latihan fisik maupun latihan mental.  Salah satu cara kami untuk menyiapkan fisik adalah dengan mengadakan kegiatan perjalanan. Di semester 2 ini, kami ada 3 perjalanan kecil yang diadakan setiap 3 minggu sekali. Perjalanan kecil ketiga adalah perjalanan terakhir untuk menyiapkan fisik kami.  Blog kali ini akan menceritakan kisah kami, kelompok Dolangan saat di perjalanan kecil ketiga beserta segala persiapannya.  Perjalanan ketiga ini sudah merupakan simulasi perjalanan besar, dimana kita sudah harus membawa barang-barang yang nantinya akan kita bawa saat perjalanan besar.  
Sebelum melakukan persiapan perjalanan, kami kedatangan 2 tamu.  Kedua tamu tersebut merupakan orang-orang yang sudah pernah bertualang jauh seperti yang akan kami lakukan nanti saat perjalanan besar.  Siapa ya kira-kira tamu tersebut? Ya mereka adalah teman-teman KPB dan Om Ahmad Yunus.  Om Ahmad Yunus memberikan beberapa tips agar catatan saat perjalanan bisa lengkap dan cara yang baik saat bertemu dengan orang baru.  Sedangkan teman-teman KPB memberikan beberapa tips untuk packing agar lebih ringkas. 
Hari-hari pun terus berlalu.  Tidak terasa tinggal beberapa hari lagi kami akan berangkat perjalanan kecil ketiga.  Pada tanggal 23 Februari 2018, aku mulai memeriksa kembali barang-barang apa yang akan dibawa saat perjalanan nanti.  Setelah aku yakin semua barang yang dibutuhkan sudah masuk ke backpack aku menyiapkan barang lainnya yang nantinya akan aku bawa di daybag.  Baju yang aku bawa untuk perjalanan besar tidak terlalu banyak, aku hanya membawa 6 baju atasan, 1 celana panjang dan 1 celana tidur.  Barang lainnya yang aku bawa antara lain adalah peralatan mandi, senter, obat-obatan dan selimut bali. Itu semua adalah barang yang akan aku bawa di backpack.  
Tanggal 26 Februari 2018 tepatnya di hari Senin, kakak sudah mengingatkan kami untuk tidur mlam yang cukup dan makan yang banyak agar saat perjalanan diesok hari kami tidak mudah lelah. Hari ini juga kakak mengumumkan kelompok perjalanan kami.  Kelompok ini juga yang nantinya akan digunakan saat perjalanan besar.  Kelompok pertama adalah aku, Bimo dan Chaca. Kelompok kedua adalah Karmel Denzel, Timmy dan Hana. Sedangkan kelompok terakhir adalah Alika, Linus dan Naia.   Malam ini merupakan malam yang paling menegangkan untukku.  Malam ini aku memeriksa kembali semua barang bawaanku, memastikan apakah ada yang tertinggal atau tidak.  Malam ini juga aku harus menyelesaikan semua tantanganku yang belum selesai.  Tantangan yang harus dikumpulkan besok merupakan tantangan dengan jawaban yang cukup panjang sehingga memakan cukup banyak waktu.  Setelah mengerjakan cukup lama akhirnya tantangan itu pun selesai.  Aku berhasil menyelesaikan tantangan tersebut pukul 21.00 dan setelah beberes aku langsung bersiap tidur. 
Kringgg!! Bunyi alarm di sebelahku mengagetkanku.  Kini waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 subuh.  Ya perjalanan kali ini memang membutuhkan lebih banyak tenaga karena kami diharuskan sampai di stasiun Kiara Condong pukul 06.00.  Sedikit bermalas-malasan di tempat tidur hampir membuatku kembali tenggelam dalam mimpi. Setelah aku bangun dari tempat tidur aku langsung melakukan rutinitasku sehari-hari seperti mandi, membereskan tempat tidur dan sarapan.  Setelah semuanya selesai, aku memeriksa kembali semua barang bawaanku kemudian bersiap untuk berangkat. Entah kenapa di perjalanan kecil ketiga ini aku sangat takut kelupaan membawa barang bawaan. Namun setelah orang tuaku menenangkan, aku sedikit lebih tenang dan tidak sepanik sebelumnya. 
Tiket Kiara Condong - Cicalengka
Taksi yang menjemputku pun datang.  Setelah menunggu kurang lebih 5 menit aku pun berangkat.  Aku berangkat dari rumah pukul 05.00 menuju ke stasiun Kiara Condong.  Kondisi jalan pada waktu itu terhitung sepi.  Jumlah kendaraan yang lewat bisa dihitung jari.  Suasana yang gelap diterangi lampu-lampu bangunan membuat suasana kota Bandung menjadi lebih indah.  Sekitar 30 menit aku naik taksi sampai akhirnya tiba di tujuan.  Aku sampai kurang lebih pukul 05.35.  Setelah membayar taksi, aku langsung masuk ke stasiun.  Disana masih sangat sepi tidak ada kakak bahkan teman-teman.  Tidak lama kemudian Timmy dan Karmel datang disusul oleh teman-teman lainnya.  Setelah hampir semua teman-teman datang, aku, Karmel dan Alika dipanggil kakak.  Kami diberikan uang kemudian kami disuruh untuk membeli tiket.
Setelah melihat daftar keberangkatan kereta, kami segera datang ke loket tiket kemudian membeli tiketnya.  Kami membeli tiket jurusan Kiara Condong-Cicalengka yang berangkat pukul 06.22 WIB.  Harga 1 tiketnya adalah Rp5.000,00.  Namun saat kami mau masuk ke dalam ruang tunggu stasiun, kami sedikit terhambat karena adanya beberapa teman yang belum datang.  Setelah menunggu cukup lama, teman kami yang belum datang, akhirnya datang juga.  Tiba-tiba kakak memanggil ketua kelompok.  Aku, dipilih sebagai ketua kelompok dari kelompokku.  Ternyata kami dipanggil karena kakak akan memberikan kami masing-masing kelompok 1 HP jadul.  Hp tersebut nantinya akan digunakan untuk mengabari kakak karena saat di lokasi, kami akan berpisah dengan kakak dan akan menjelajah tempat itu secara mandiri.  Setelah kami menyimpan nomor kakak dan belajar mengirim SMS, kami pun masuk ke ruang tunggu dan duduk bersama kelompok masing-masing. Setiap kelompok duduk di kursi yang berbeda karena kami memang diharuskan untuk duduk terpisah.  Tujuannya agar kami bisa mandiri dan tidak mengandalkan orang lain terus.  
Stasiun Kiara Condong
Tiba-tiba terdengar suara kereta yang semakin dekat.  Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 namun kereta yang akan kami tumpangi belum juga datang. Aku dan kelompok lain saling bertanya apakah benar kereta yang datang ini merupakan kereta yang akan kami tumpangi.  Karena kami semua bingung akhirnya kami masuk ke kereta yang datang tadi, padahal itu merupakan kereta yang menuju ke Padalarang dan tidak berhenti di stasiun manapun.  Aku dan kelompokku dengan tenang masuk ke dalam kereta dan duduk dengan santai, tanpa menyadari kalau kereta yang kami naiki adalah kereta dengan tujuan yang salah.  Kami baru sadar kalau kami di kereta yang salah saat kak Diki dan kak Olin mengetuk-ngetuk jendela kereta kami dan menyuruh kami untuk turun.  Ternyata tidak hanya kelompokku kelompok Alika juga salah kereta.  Saat kami sudah turun, kelompok Alika belum juga turun.  Tepat setelah kelompok Alika turun kereta tersebut berangkat. 
“Kalian ini bagaimana sih? Itu tadi kereta ke Padalarang tau gak berenti dimana-mana.. coba kakak gak ngasih tau kalian, kalian kebawa tuh sampai ke Padalarang”kata kak Olin sedikit marah. 
“Tadi tuh kakak aja udah gak boleh masuk buat ngasih tau kalian makanya kakak ketuk-ketuk jendela, kalian gimana sih??”kata kak Diki.  

 To be continued...

No comments:

Post a Comment