12.21.2017

Resensi Buku Amelia -Tere Liye-

Judul Buku: Amelia
Serial: Anak-Anak Mamak
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika Penerbit
Jumlah halaman: 392 halaman, dengan ukuran halaman 13.5cm x 20.5cm 
Tahun terbit: September 2015
Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Belanda (sedikit)
Jenis Cover: Soft Cover
Kategori: Novel 

Sinopsis: Buku ini menceritakan tentang kisah Amelia, seorang anak bungsu dari 4 bersaudara.  Amelia merupakan seorang anak yang memiliki banyak mimpi. Ingin pergi ke kota Kabupaten dan ingin menjadi seorang penemu hal-hal baru.  Namun, ia selalu diledek oleh kakak laki-lakinya Burlian dan Pukat bahwa ia harus menunggu rumah, tidak boleh kemana-mana saat dewasa nanti karena kewajiban seorang anak bungsu adalah menunggu rumah apalagi kalau anak bungsunya perempuan. Dirumah selalu diledek, disekolah pun ia harus menghadapi kesulitan dengan beberapa temannya.  Sebagai anak yang dipercaya di kelasnya, ia harus membantu Pak Bin, yang juga merupakan satu-satunya guru di sekolahan Amelia sehingga Pak Bin harus mengajar di 6 kelas sekaligus dalam sehari. Walaupun hanya ada 12 anak dalam kelas Amelia, pasti saja ada anak yang jahil, suka membantu, nakal bahkan bandel.  Ia harus membantu Pak Bin untuk menemani teman dikelasnya, Chuck Norris yang dikenal sangat nakal dan bandel bahkan selalu membuat keributan di sekolahnya, hingga akhirnya ia tahu alasan kenapa selama ini Chuck Norris selalu bersikap seperti itu.  Walaupun ia mengalami masa-masa suilit, tapi ia memiliki seorang paman yang sangat hebat, yaitu Paman Unus yang selalu mengajaknya bertualang ke hutan-hutan terdalam di kampungnya.  Hingga suatu saat ia dan pamannya menemukan sebuah pohon kopi dengan biji terbaik kemudian mereka berusaha membujuk para warga untuk ikut mengganti pohon kopi mereka dengan pohon kopi yang baru dan lebih baik.  Kira-kira berhasilkah mereka membujuk para warga untuk mengganti pohon kopi mereka dengan yang lebih baik? Apakah Amelia berhasil mewujudkna cita-citanya untuk menjelajah dunia luar? Baca saja buku Amelia! :) :) 


Kelebihan: Buku ini memiliki cerita yang sangat bagus dan sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Dan menurutku, buku ini akan sangat cocok apabila dibaca bersama-sama dengan keluarga.  Cover buku yang bergambar klasik ini sangat bagus karena walaupun gambarnya biasa saja, warna yang dipilih untuk cover lumayan mencolok sehingga akan menarik perhatian para pembaca atau pembeli.  Font yang dipilih juga cocok untuk buku ini, karena tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.  Selain itu, kata-kata mutiara yang disajikan di buku ini juga ditulis dengan font yang berbeda sehingga akan memudahkan kita untuk mendapatkan pesan dari buku ini.  Alur yang dipakai di buku ini menarik.  Walaupun alurnya campuran, tapi tidak membingungkan pembaca.  Bahasa yang digunakan di buku ini sebenarnya beragam, mulai dari bahasa Indonesia hingga bahasa Belanda.  Namun, walaupun memakai bahasa Belanda, kita akan tetap mengerti apa yang diceritakan karena pemakaian bahasa Belandanya juga sedikit dan tidak mendominasi.  Penokohan yang ada di buku ini menarik dan tidak membingungkan karena sesuai dengan judulnya, buku ini lebih mengeluarkan sifat dan karakter Amelia.  Pokoknya buku ini sangat bagus dan sangat recommended. :) :) :)

Kekurangan: Mungkin akan lebih menarik lagi kalau dicetak dengan hard cover, karena kalau memakai soft cover lebih rawan rusak karena bahan yang dipakai untuk halamannya juga tipis, kalau memakai cover yang tipis juga sepertinya akan lebih rawan rusak.. Selain itu, kalau berminat, mungkin bisa ditambahkan gambar agar lebih menghidupkan cerita Amelia ini.  Mungkin akan lebih menarik apabila ditambahkan kamus kecil dibagian bawah halaman untuk kata-kata dari bahasa Belandanya, agar selain memberikan pelajaran kehidupan, bisa menambah kosa kata dari bahasa lain juga.  Sisanya sih sudah bagus, terutama dari sisi cerita udah top banget dehh :) :) 

Pendapat: Menurutku buku ini sangat bagus dan cocok untuk menjadi bacaan keluarga karena pesan yang ingin disampaikan penulis tentang pertemanan dan keluarganya dapat dengan mudah tersampaikan pada pembaca.  Selain itu kata-kata yang digunakan mudah dimengerti sehingga bisa dibaca oleh anak remaja sampai orang dewasa.  Tapi kalau menurutku pribadi, buku ini sih cocok untuk anak remaja, karena buku ini kan bersambung dari Eliana, Pukat, Burlian kemudian Amelia dan akan lebih menarik lagi kalau kita membacanya berurutan.  Mungkin anak remaja lebih memiliki banyak waktu dan akan lebih nyampe pesan yg ingin disampaikannya.  Bagian yang menurutku paling menarik dalam buku ini adalah saat Amelia berusaha meyakinkan warga-warga di kampungnya untuk mengganti pohon kopinya dengan pohon yang lebih bagus.  Dengan semua reaksi para warga yang berbeda-beda, ada yang mendukung bahkan ada juga yang menolak, ia harus bisa menerimanya dengan berlapang dada, karena niatnya bukan untuk memaksa melainkan mengajak dan memberikan informasi.  Jadi seru sih, aku dapat banyak pelajaran juga dari buku ini, seperti salah satunya yaitu jangan terlalu memaksakan kehendak kita, karena kita juga kan pasti tidak mau kalau dipaksa dengan kehendak orang lain.  Banyak banget amanat yang aku dapatkan dari buku ini dan apabila dipikir-pikir lagi, amanat yang didapatkan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan kalau kita terapkan dalam keseharian juga mungkin bisa memperbaiki semua keadaan yang ada.  Tokoh yang paling aku sukai dari buku ini sih ya jelas pastinya Amelia karena ia merupakan seorang tokoh utama yang memiliki sifat yang bagus dan wajib kita tiru yang positifnya.  Sifatnya yang baik hati, berlapang dada dan pantang menyerah dalam keadaan apapun sangat baik kalau kita tiru dalam kehidupan sehari-hari.  Buku ini juga bagus menurutku karena walaupun endingnya rada loncat-loncat, jadi alur campuran, tapi endingnya menyenangkan dan tidak ngegantung gak jelas.  

Sekian review buku dari saya, semoga bermanfaat :) :) 
Hasil gambar untuk gambar buku amelia tere liye

12.14.2017

Review Film Critical Eleven

                                                                    CRITICAL ELEVEN
Kemarin, tepatnya 13 Desember 2017, aku dan keluargaku menonton film baru, yaitu film Critical Eleven.  Sebelum bercerita tentang film tersebut, aku mau cerita sedikit nih, sejujurnya aku dan keluargaku jarang sekali pergi ke bioskop, sehingga kami biasanya mendownload filmnya kemudian menontonnya di rumah bersama.  Pada awalnya sih aku tidak tertarik dengan film ini, namun beberapa orang bilang katanya filmnya seru karena diangkat dari sebuah novel yang ditulis oleh Ika Natassa.  Karena banyak yang bilang kalau film ini bagus dan wajib ditonton, akhirnya aku pun penasaran dan mulai melihat-lihat trailernya di youtube.  Setelah melihat trailernya, ternyata memang menyentuh, bahkan saat menonton trailernya pun air mata sudah menetes, aku sih gak kebayang gimana pas nonton film fullnya.  Ya sudah gak usah basa basi lagi sekarang aku bakal ngereview filmnya..

Film Critical Eleven ini dirilis di Indonesia pada tanggal 10 Mei 2017.  Dibintangi oleh aktor aktris terkenal membuat film ini semakin laris.  Yup pemeran utama dalam film ini adalah Reza Rahardian dan Adinia Wirasti yang sudah sangat terkenal karena bakatnya dalam bidang akting.  Film yang berdurasi 2 jam 30 menit ini sangat menyentuh.  Menceritakan tentang kisah sepasang suami istri, yaitu Ale Risjad ( Reza Rahardian ) dan Anya Baskoro( Adinia Wirasti ) yang harus menghadapi kenyataan pahit dalam hubungan rumah tangganya.  Anya yang merupakan anak yatim piatu dan hanya bisa masak telur dadar ini mulai jatuh cinta pada Ale saat ia naik pesawat.  Saat pertemuan pertama, tiga menit awal adalah masa untuk menimbulkan kesan baik atau buruk, sedangkan delapan menit terakhir menjadi momen penentuan, itu pula yang menjadi istilah dalam dunia penerbangan, Critical Eleven 3 menit diawal dan 8 menit diakhir, dimana 80% kecelakaan terjadi pada saat ini.  
Hubungan rumah tangga mereka mulai renggang saat Ale mengajak Anya untuk kembali ke Jakarta padahal Anya sudah sangat nyaman tinggal di New York, padahal Ale yang mengajak Anya tinggal di New York pada awalnya.  Kondisi Anya yg sedang hamil membuat ia jadi lebih emosional.  Masa-masa itu lah yang membuat mereka menjadi sering berantem dan kenyataan pahit pun datang.  Kejadian itu membuat Anya syok dan hampir menjadi gila, ditambah dengan Ale yang terus menyalahkan dirinya bahwa hal ini terjadi karena Anya.  Kira-kira kejadian apa itu? Penasaran?? Yuk nonton filmnya dijamin bakal menyentuh dan bisa membuat kita lebih memahami arti hidup.  Mensyukuri apa yang sudah ada tidaklah mudah.  Dari film ini aku jadi sadar, bahwa uang tidak bisa membayar semuanya.  Hidup kita ini tidak bisa diperbudak oleh uang.  Teman dan keluarga lebih penting dari segalanya, janganlah mengabaikan keluarga dan teman demi uang karena uang tidak bisa membayar segala-galanya.  Masih banyak pelajaran yang aku dapatkan dari film ini.  Jujur disaat aku menonton film ini, aku menangis beberapa kali dan bener-bener terbawa dengan cerita.  Ditambah dengan akting Reza Rahardian dan Adinia Wirasti yang sangat menghayati.  Bener dehh mewekkk :(( :(( :((
Karakter Ale dan Anya secara visual memang sukses mengaduk-aduk perasaan penonton. Selain tentu saja dibuat jatuh cinta, penonton bisa turut hanyut merasakan kepedihan, kemarahan, dan kerapuhan dua karakter utama tersebut. Naskah yang kuat, didukung ekspresi para aktor dan aktris, membuat Critical Eleven menjadi film drama yang nyaman untuk disimak. Namun film ini aku sarankan ditonton oleh anak 13 tahun keatas soalnya ada adegan yang kurang cocok apabila ditonton oleh anak dibawah 13 tahun.  Tak lupa dengan soundtrack yg dinyanyikan Isyana Sarasvati yang berjudul "Sekali Lagi" ini juga menambah keseruan film ini.  Pokoknya keren dehh dan wajib banget ditonton, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini.  
Sekian review dari saya..

Hasil gambar untuk film critical eleven
Hasil gambar untuk film critical eleven