BALI
By:Natasha
Di Pagi Hari
Bali adalah sebuah pulau di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Di awal kemerdekaan Indonesia,pulau ini termasuk dalam provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja,dan kini terbagi menjadi 3 provinsi:Bali,Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali,wilayah Pulau Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya,yaitu Pulau Nusa Penida,Pulau Nusa Lembongan,Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Secara geografis,Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia,Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikkan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Penghuni pertama Pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di Desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sansekerta dari India pada 100 SM.
SEJARAH SINGKAT
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597,meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat Tanjung Bukit,Jimbaran,pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali,akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekukuh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II,dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukam Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerah nya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945,Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali)untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November 1945 pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di Desa Marga,Kabupaten Tabanan,Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun,memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Maka karena keberanian dan sikap I Gusti Ngurah Rai yang rela berkorban dan berjiwa pejuang,maka namanya dikenang dan dijadikan nama bandara di Bali yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai.
DEMOGRAFI
Selain dari sektor pariwisata,penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan,yang paling dikenal dunia dari pertanian Bali ialah sistem Subak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia,bahasa Bali dan bahasa Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Bahasa Bali dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya,sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun erdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali,umumnya masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali untuk pergaulan sebagai pilihan dalam komunikasi.
Orang Bali memiliki kebiasaan yang menarik yaitu mebanten/mebanten canang. Menurut kepercayaan orang yang beragama Hindu adalh di setiap rumah pasti ada penjaganya. Nah mebanten itu untuk menghormati para penunggu makanya banyak orang bilang kalau di Bali jangan menginjak Canang(bunga yang biasa ada di jalan-jalan)karena itu untuk para penunggu karena konon katanya kalau ada yang menginjak maka akan diikuti atau diganggu oleh sang penunggu. Kalau di hari-hari biasa,mebantennya hanya bunga sementara kalau di hari raya mebantennya menggunakan makanan,(biasanya kopi,teh,nasi,krupuk,lauk-pauk dsb)
BUDAYA
Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi,meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen,berdasarkan kegiatan/upacara,jenis kelamin dan umur penggunanya.Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
Pria:
1.Udeng (ikat kepala)
2.Kain Kampuh
3.Umpal (selendang pengikat)
4.Kain Wastra (kemben)
5.Sabuk
6.Keris
7.Beragam ornamen perhiasan.
Wanita:
1.Gelung (sanggul)
2.Sesenteng (kemben songket)
3.Kain Wastra
4.Sabuk prada (stagen),membelit pinggul dan dada
5.Selendang songket bahu ke bawah
6.Kain Tapih atau sinjang,di sebelah dalam
7.Beragam ornamen perhiasan
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia,misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian,terdapat ke khas an dalam teknik memainkan dan gubahannya,misalnya dalam bentuk kecak,yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikkan,misalnya gamelan jegog,gamelan gong gede,gamelan gambang dsb.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon),gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi
serta musik tradisional masyarakat Lombok.
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak dan Tari Pendet Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan Tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah.Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Ini ada informasi tambahan tapi bentuknya dalam bentuk gambar yaa..
Semoga informasi yang saya sajikan bisa berguna bagi teman-teman sekalian
Sumber:Wikipedia dan keluarga dari sisi mama