9.06.2019

Memiliki Sensitifitas Terhadap Lingkungan Itu Penting Loh..

Ada banyak karakter manusia di dunia ini, tapi secara umum, saya bisa mengelompokkan menjadi 4 yaitu those who make things happen (yang membuat suatu terobosan dan menghasilkan sesuatu), those who watch things happen (yang hanya menonton saja), those who wonder what happens (yang hanya terkagum-kagum) dan terakhir those who don’t know that anything happens (yang tidak tahu dan tidak peduli dengan apa yang terjadi).  Driver yang baik, adalah mereka yang make things happen. Di Indonesia sendiri, masih banyak orang yang hanya watch things happen dan wonder what happens.  Mereka tidak bertindak sesuatu setelah melihat suatu kejadian.  Orang-orang yang seperti ini bisa disebut sebagai generasi wacana.  Dimana kalau ada bencana, macet, kecelakaan dan lainnya, mereka hanya memotret dan membuatnya menjadi meme.  Menurut saya, orang-orang seperti itu akan susah untuk maju, karena dari dirinya sendiri tidak ada kemauan untuk mengubah sesuatu, hanya mengandalkan orang lain.  Mereka tidak berani untuk mengeluarkan pendapatnya. Banyak orang tahu mau kemana, tapi tidak berani menyeberang. Kenapa? Karena menyeberang membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan, yaitu keberanian. 

Ada pepatah mengatakan menjadi pemikir itu baik, tapi menjadi man of action lebih baik.  Hal ini membuktikan kalau kita hanya diam saja berpikir, tidak akan menghasilkan apa-apa. Kita harus berani dan mau untuk melaksanakannya.  Terkadang, orang hanya melihat hambatannya saja, padahal ada banyak jalan untuk bisa melewati hambatan tersebut. Tapi karena terlalu fokus dengan hambatannya, pikirannya jadi tidak terbuka. Self driver tidak boleh kaku. Ada orang yang berpendidikan tinggi tapi hanya sukses sementara karena tidak memiliki mental yang kuat.  Pendidikan rendah tapi memiliki mental yang kuat maka ia bisa berkembang dengan baik. Pendidikan membentuk mental itu penting.  

Sosialisasi juga merupakan aspek yang penting.  Banyak orangtua yang masih mengukur kepintaran anaknya hanya dari nilai rapot.  Jujur, menurut saya nilai rapot tidak terlalu berpengaruh terhadap masa depan anak.  Sekarang, lapangan pekerjaan semakin sedikit dan banyak orang yang sudah kuliahpun menganggur walaupun ia memiliki ijazah dengan nilai yang tinggi.  Banyak juga anak-anak yang tidak memiliki nilai tinggi tapi bisa sukses diusia muda.  

Banyak orangtua yang terlalu menuntut anaknya memiliki nilai bagus padahal anaknya tidak memiliki keinginan mendapatkan nilai tinggi, tapi ingin memperluas pertemanannya disekolah.  Tapi karena dituntut oleh kedua orangtua, akhirnya keinginan dia untuk bersosialisasi jadi terhenti, hanya untuk memenuhi keinginan kedua orangtuanya. Toh, saat nanti anaknya besar, dan orangtua tidak selalu ada disamping anak tersebut, anak tersebut akan sendirian dan hidup dengan piihannya sendiri.  Anak yang tidak dibekali dengan mental yang kuat dan kemampuan mengambil keputusan sendiri akan menjadi passenger.  

Menurut George Bernard, yang merupakan seorang novelis dan kritikus, menyebutkan bahwa orang yang benar-benar berpikir di dunia ini hanya ada 2%, 3% lainnya adalah orang yang berpikir bahwa mereka pernah berpikir sedangkan 95%lainnya memutuskan untuk mati saja daripada disuruh untuk berpikir.  

Selain memiliki kemampuan untuk berpikir, anak-anak juga harus diajarkan untuk bisa merasakan.  Perasaan itu tidak hanya dari dalam (senang, sedih, marah dll) tapi merasakan alam. Bagaimana alam ini sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita.  

Di luar negeri, anak-anak yang berekolah diajak untuk keluar ruangan dan memegang serta merasakan secara langsung benda-benda alam, sedangkan di Indonesia sendiri, anak-anak hanya diajak untuk melihat gambar dan guru hanya berteori.  Di sekolah saya sendiri, kami sudah menerapkan sistem seperti diluar negeri, yaitu lebih banyak berkegiatan diluar dan merasakan alam secara langsung, tidak hanya duduk didalam kelas. Saat didalam kelaspun kami diajak untuk membuka alas kaki dan duduk di lantai agar  lebih menyatu dengan alam. 

Manusia berkembang dan belajar, tapi hal yang terpenting adalah manusia memiliki rasa  sensitif dengan lingkungan sekitarnya. Namun sekarang yang menjadi masalah ada banyak anak muda dan orang-orang yang tidak memiliki hal tersebut. Mereka hanya bisa berpikir dan menganalisa sesuatu tanpa merasakan.  Terlalu cepat mengambil kesimpulan tapi tidak mendapatkan feeling-nya juga sama saja tidak berguna.  


No comments:

Post a Comment