9.06.2018

Proyek Diorama Padang Rumput

  Haii semuanya! Di tulisan blogku kali ini, aku akan membuat sebuah cerita tentang proyek pertamaku di kelas 9.  Di kelas 9 ini, proyek pertamanya adalah membuat sebuah maket.  Aku kebetulan dikelompokkan dengan Linus.  
Untuk membuat maket ini, dibutuhkan banyak perjuangan.  Suka dan duka dialami oleh setiap kelompok.  Pada awalnya, aku dan Linus diajak untuk riset tentang bentang alam dan memutuskan secara spesifik nama bentang alam yang akan kami buat maketnya contohnya: GUNUNG=GUNUNG RINJANI.  Aku dan Linus memilih padang rumput.  Setelah riset cukup lama, akhirnya aku dan Linus memutuskan untuk memilih Savana Sumba Timur yang terletak di NTT.  
Setelah riset, aku dan Linus diajak untuk membuat timeline agar yang kami kerjakan bisa terstruktur dan lebih jelas.  Di pembuatan maket ini, sering sekali terjadi kesalahpahaman antara murid dengan kakak.  Tapi bisa kami atasi walaupun sulit.  HEHEHE... 
 Setelah membuat timeline, aku diminta untuk menentukan skala yang akan kami gunakan kemudian menggambarkan rancangan maketnya di kertas berukuran A3.  Kami menyelesaikan rancangan ini dengan waktu yang cukup panjang.  Namun akhirnya bisa kami selesaikan dengan maksimal.  
Karena semua persiapan sudah kami lakukan, aku dan Linus pun mulai membuat maket kami.  Di kelas aku dan Linus adalah kelompok pertama yang mulai membuat maket.  Awalnya aku dan Linus membuat bukit kecil dengan bubur kertas.  Bubur kertas yang kami gunakan untuk membuat gunung ini sangat halus dan bisa dibilang sedikit gagal.  Kenapa bisa dibilang gagal? Karena bubur kertas yang terlalu halus akan menghilangkan tekstur kasar koran yang sebenarnya aku dan Linus inginkan.  Setelah itu aku dan Linus mulai membuat rumah-rumah warga yang jumlahnya tidak terlalu banyak.  Aku membuat rumah tersebut dengan tusuk sate yang di lem dengan lem tembak.  Membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk membuat rumah tersebut.  Setelah membuat rumah, aku dan Linus berbagi tugas.  Ada yang mengecat rumahnya, membuat peternakan dan ada yang membuat orang.  
 Setelah semuanya selesai, aku dan Linus melanjutkan membuat bukit karena waktu itu bukitnya belum selesai.  Kami sempat gagal dalam membuat bukit tersebut karena bubur kertas yang terlalu halus atau bubur kertas yang terlalu kasar.  Namun setelah kami melakukan riset lebih lanjut dan bertanya kepada narasumber, akhirnya kami bisa membuat bukit yang bagus dan sesuai dengan harapan kami.  Karena bukit sudah jadi, akhirnya aku dan Linus memutuskan untuk langsung mengecatnya.  Tapi sebelum kami mengecat, aku melapisi bukitnya dengan gipsum terlebih dahulu. 
Setelah bukitnya selesai, aku dan Linus merasa khawatir dan takut karena masih banyak yang harus kami kerjakan, seperti hewan dan pohon sedangkan waktu yang tersisa hanya tinggal sedikit lagi. 
1 minggu terakhir, aku dan Linus fokus mengerjakan proyek.  Kami banyak membagi tugas, karena apabila kami kerjakan bersama tidak akan selesai.  DI minggu terakhir, aku mengerjakan sebagian besar hewan sedangkan Linus mengerjakan pohon.  Setelah semua elemen selesai dengan maksimal, aku dan Linus mulai menempelkannya di tripleks. 
Sebelum menempelkannya di maket, aku dan Linus sempat melapisi alasnya dengan serbuk kayu yang sudah diberi warna hijau.  Jadi rumput yang ada di padang rumput lebih terlihat.  Setelah itu, aku dan Linus mulai menempelkan objek-objeknya, seperti rumah, pohon serta hewannya.  Khusus untuk hewan, sebelum ditempelkan aku celupkan dulu ke cat agar terlihat lebih real.  Setelah semua elemen ditempelkan aku melakukan beberapa finishing agar maket terlihat lebih bagus. 
Berikut ada foto-foto hasil maket padang rumputku... 

Sekian sharingku tentang proses pembuatan maket pertamaku di kelas 9 ini.. Semoga bermanfaat😊


No comments:

Post a Comment